Buku ini berisi sajak-sajak terkemuka Chairil Anwar yang dihiasi dengan ilustrasi. Dari kumpulan sajak ini tercermin perjuangan yang tak pernah padam dan terus membahana dalam perjalanan waktu. Meski ia telah lama pergi, karya-karyanya masih dapat kita nikmati hingga sekarang. Sesuai judul bukunya, kumpulan puisi ini terdiri dari 2 bagian:
Pembahasan. Larik pertama pada puisi di atas berbunyi aku berkaca. Lalu, dilanjutkan dengan larik ini muka penuh luka. Makna lambang muka penuh luka diartikan sebagai diri yang banyak melakukan dosa. Karena si Aku dalam puisi di atas digambarkan banyak melakukan dosa, ungkapan aku berkaca lebih tepat jika dimaknakan sebagai mawas diri atau Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922. Berpendidikan MULO (tidak tamat). Pernah menjadi redaktur “Gelanggang” (ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema Suasana (1949). Kumpulan sajaknya, Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul
dalam puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar. 2. Mengungkap makna yang mendalam tentang keterkaitan puisi “DIPONEGORO” dengan sejarah Perang Diponegoro (Java War) tahun 1825-1830.
Puisi memiliki unsur instrinsik (irama, bunyi, ragam bunyi, tipografi, bahasa puisi, dan diksi). Jenis-jenis puisi terdiri dari puisi lama dan puisi baru (modern). Gaya bahasa/ majas merupakan salah satu faktor yang memperindah sebuah puisi seperti gaya bahasa alterasi yang terdapat dalam puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar.
Puisi Tema Hari Pahlawan #10: Diponegoro. Karya: Chairil Anwar. Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tidak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda
Instalasi yang dibuat dari tujuh video pendek itu melibatkan tujuh perupa yang menginterpretasikan tujuh puisi karya Chairil Anwar. JAKARTA, KOMPAS — Penyair legendaris Chairil Anwar telah berpulang 74 tahun lalu. Namun, karya-karyanya masih terus dibicarakan dan melintasi zaman. Interpretasi lewat seni video diharapkan memudahkan generasi
aNkw1kQ.
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/278
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/45
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/206
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/145
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/228
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/399
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/90
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/120
  • ek3q6m9cmk.pages.dev/157
  • puisi diponegoro karya chairil anwar