30 Oktober 2012 Pernah membaca data spesifikasi di motor 2 Tak? Koq kecil-kecil yah kompresinya.. Ninja dan RX King kompresi nya hanya berkisar 6-7 1 Cara mengukur rasio kompresi pada mesin 2 Tak sebelumnya adalah sama dengan cara menghitung rasio kompresi statis, yaitu volume silinder + volume ruang bakar volume ruang bakar. Akan tetapi seperti kita ketahui, mesin 2 tak mempunyai lubang-lubang di dinding silinder untuk jalur masuk bahan bakar dan jalur keluar gas buang. Lubang-lubang ini berlaku seperti layaknya klep dan camshaft di mesin 4 tak. Posisi tiap lubang menentukan kapan bahan bakar dan udara mulai masuk dan kapan berhenti masuk, juga kapan gas buang mulai keluar dan kapan berhenti keluar. Karena adanya lubang di dinding silinder dan cara perhitungan rasio kompresi yang masih menggunakan posisi piston pada TMB, pabrikan Jepang menganggap cara ini salah. Dan memperkenalkan cara perhitungan baru yang mirip seperti cara penghitungan rasio kompresi dinamis, yaitu setelah piston melewati semua lubang di dinding silinder. Seperti saya kutip dari buku Graham Bell berikut “The Japanese have introduced a new way of measuring the compression ratio, called in various circles effective, corrected, actual or trapped compression ratio. This can be very confusing because an 81 corrected compression ratio is about equivalent to a 151 compression ratio calculated by the old method. The Japanese theory is that compression does not begin until the piston closes the exhaust port. Therefore the corrected compression ratio is taken to mean the ratio of the volume of the cylinder with the piston just closing the exhaust port relative to the volume of the cylinder with the piston at TDC” Jadi rasio kompresi RX King yang cuman 1 itu sebenarnya tidak kecil jika dibandingkan dengan motor saya Yamaha Scorpio dengan cara pengukuran dengan prinsip yang sama, yaitu 1. Loh koq jadi gedean 2 Tak yah.. hehehe.. Nah pernah denger Aprillia 2 Tak baik 125 / 250cc kompresinya 11-12 1 ?? Wah tinggi banget dong? Ternyata tidak juga, karena cara pengukuran rasio kompresi 2 tak yang di pionir kan oleh pabrikan Jepang tersebut tidak diikuti oleh pabrikan Eropa. Mereka masih menggunakan standar pengukuran yang lama yaitu saat piston di TMB full stroke. Jadi 11 1 nya Aprillia blom tentu lebih tinggi dari 1 nya Kawasaki Ninja. Semoga membantu.. This entry was posted on Selasa, Oktober 30th, 2012 at and posted in Tak Berkategori. You can follow any responses to this entry through the RSS feed.
DiketahuiA = 15 cc, B = 0,6 cc, C = 150 cc. 15 - 0,6 + 150 / 0,6 = 11,41. Jadi hasil yang didapat untuk rasio kompresi adalah sebesar 11,4:1. Begitulah cara menghitung kompresi motor dengan benar. Sebenarnya tidak sulit untuk mengetahui rasio kompresi motor. Pins cukup mengetahui beberapa poin untuk menghitungnya. – Cara menghitung rasio kompresi mesin 2 tak memiliki sedikit perbedaan dengan menghitung rasio kompresi mesin 4 tak. Untuk mendapatkan perhitungan rasio kompresi mesin 2 tak yang tepat mari kita merujuk pada buku two stroke tuning karya A. Graham Bell. Dalam bukunya Graham Bell menjelaskan bahwa ada dua standar cara menghitung rasio kompresi mesin 2 tak, yaitu cara menghitung para insinyurJepang dan para insinyur Eropa. Baca juga Cara menghitung lebar squish kepala silinder 2 takCara mengukur squish clearance kepada silinder 2 tak Perbedaan mendasar antara teori keduanya adalah ada pada saat menentukan volume silinder, teori orang Jepang kompresi tidak dimulai saat piston menutup exhaust port, sedangkan teori orang Eropa kompresi dimulai sejak awal langkah piston. Rumus Menghitung Rasio Kompresi Mesin 2 tak CR = CV + CCV/CCV CR = Rasio kompresi CV = Volume Silinder CCV = Volume ruang bakar Cara menghitung volume silinder bisa menggunakan rumus CV = 3,1416 x D2 x S/4000 D = Diameter bore dalam milimeter mm S = Langkah dalam milimeter mm Teori Eropa Contoh menghitung rasio kompresi teori Eropa, Motor Bultaco Pursang 125, memiliki diameter bore 51,5 mm, langkah 60mm. Menurut data pabrikan memiliki rasio kompresi 141 CV = 3,14 x D2 x S/4000 CV = 3,14 x 51,52 x 60/4000 = 3,14 x 2652,25 x 60/4000 = 124,92cc Diukur dengan burrete volume ruang bakar adalah CR = CV + CCV/CCV = 124,92 + 9,8 / 9,8 = 1 Teori Jepang Contoh menghitung rasio kompresi mesin 2 tak teori Jepang, Motor Suzuki PE175C Enduro Bike, memiliki diameter bore 62 mm, langkah 57mm, berdasarkan pengukuran langkah piston saat exhaust port tertutup sampai ke titik mati atas piston adalah 31,2 mm. CV = 3,14 x D2 x S/4000 = 3,14 x 622 x 31,2/4000 = 94,19cc Diukur dengan burrette volume ruang bakar adalah 14,7cc maka kompresi rasionya CR = CV + CCV/CCV = 94,19 + 14,7/14,7 = 7,4 1 Oleh karena itu kalian jangan heran motor 2 tak produksi Jepang seperti Kawasaki Ninja 150 memiliki rasio kompresi lebih rendah dibanding motor 2 tak produksi Eropa seperti Aprilia RS50, karena memang cara menghitung rasio kompresi mesin 2 tak orang eropa dan jepang berbeda. qLo6iQa.